Kamis, 09 Juli 2009

UJIAN AKHIR SEMESTER

semester genap 2008-2009
kamis, 9 Juli 2009
Jurusan Ilmu Komunikasi
UJIAN AKHIR SEMESTER TEKNOLOGI KOMUNIKASI
GALUH PUTRI DEWI
F1C007080
Jawaban :
1.pandangan manusia terhadap teknologi sekarang ini cukup antusias. Masyarakat sendiri merasa diuntungkan dengan adanya teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi tidak hanya berupa telepon, ada juga yang lainnya seperti internet, televisi, dan lain sebagainya. Kita dapat menerima berbagai macam informasi dengan mudah, kita tidak harus melihat kejadian tersebut secara langung, dengan kemajuan teknologi sekarang ini kita dengan mudah mengakses segala macam hal dengan waktu yang relatif singkat. Berdasarkan perspektif determinisme teknologi yang dikemukakan oleh McLuhan teknologi komunikasi telah mengubah kehidupan manusia. Banyaknya perubahan yang dialami oleh manusia sejak dahulu sebagian besar disebabkan oleh teknologi. Masyarakat telah mengkonstruksi keadaan disekitarnya. konstruksi sosial tersebut seperti masyarakat sebagai sebuah sistem, secara sadar maupun
tidak, telah mengkonstruksi perkembangan teknologi, disesuaikan
dengan kondisi sosial, politik dan ekonomi masyarakat tersebut. Keadaan masyarakat yang telah banyak berubah.


2.Prita Mulyasari yang dijerat pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), karena akan mengancam kebebasan berekspresi. Pasal ini menyebutkan :
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.”
Kasus Prita menurut saya sangat menarik untuk dikaji karena kebebasan berpendapat yang banyak di suarakan oleh banyak kalangan ternyata tidak mampu menadingi kekuatan UU ITE yang dibuat oleh pemerintah. Prita yang merasa dirugikan oleh pihak RS sangat wajar apabila ingin mendapat penjelasan tentang penyakitnya. Dalam hal ini pemerintah dianggap tidak melihat aspek-aspek yang lain dalam membuat UU ini. Dunia maya saat ini memang banyak disalahgunakan oleh banyak kalangan, tetapi dalam kasus Prita, ia seharusnya mendapat perhatian khusus karena sebagai pasien yang dirugikan oleh pihak RS OMNI Prita bingung harus mengadukan hal ini kemana. UU yang ada pun tidak melindungi para pasien, apabila mereka tidak mendapat pelayanan yang baik mereka tidak bisa komplain karena pihak RS sangat berkuasa dalam hal ini. Pihak yang menangani kasus ini diharapkan mampu bertindak secara adil. UU ITE yang dibuat oleh pemerintah dianggap banyak merugikan para pengguna dunia maya, karena mengekang kebebasan. Apabila dilihat dari UU ITE Prita bersalah karena melakukan pencemaran nama baik. Tetapi dalam mengambil keputusan seharusnya pihak terkait juga melihat dari sisi lain, misalnya kenapa Prita melakukan hal tersebut. Puhak RS juga bisa dikenakan sanksi tentang masalah tersebut karena membahayakan nyawa seseorang.


3.era paperless yang selama ini banyak dibicarakan telah membuat media cetak dibuat kewalahan. Banyaknya orang yang menggunakan jasa internet dalam mencari berita membuat industri media cetak menurunkan penjualannya. Seperti sekarang ini kita lihat ukuran dari surat kabar yang tadinya berukuran besar sekarang tidak sebesar dahulu. Hal ini membuktikan bahwa industri media cetak mencari startegi penjualan agar tidak merugi. Masyarakat pun sekarang lebih menyukai media elektronik karena dianggap lebih mudah dan cepat. Media-media sekarang juga dalam mencari berita sudah tidak menggunakan alat tulis, mereka sekarang sudah menggunakan alat perekam agar lebih mudah dan efisien. Redaktur dalam menerima hasil laporan lapangan juga dalam bentuk soft copy. Sepertinya dunia akan mengalami era tanpa kertas, walaupun tidak sekarang tetapi cepat atau lambat hal tersebut pasti akan terjadi.


4.teknologi satelit banyak membawa dampak baik positif maupun negatif. Teknologi satelit yang di gunakan dapat mempermudah segala macam hal. Cuaca dapat dipredisi dengan mudah. Dalam hal berkomunikasi dapat dengan mudah dilakukan dan cepat tanpa harus menunggu waktu yang lama, kita dapat mengetahui kejadian-kejadian ditempat lain yang jaraknya jauh dengan waktu yang relatif singkat. Segala hal menjadi lebih mudah.dengan teknologi GPS kita jadi lebih mudah dalam mencari tahu letak posisi seseorang dan kita juga dapat dengan mudah mengetahui posisi kita apabila kita sedang tersesat. Tetapi ada juga dampak negatif dari teknologi satelit ini misalnya saja satelit yang di letakkan di luar bumi menyebabkan ruang angkasa menjadi kotor karena satelit yang sudah tidak terapakai dibiarkan begitu saja tanpa ada penaganan yang jelas.


5.teknologi TV digital tidak mudah diterapkan di Indonesia karena perangkat dari TV digital terhitung cukup mahal. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah masyarakat yang agararis maka cukup sulit menghadirkan teknologi ini. Perangkat yang merogoh kantong cukup dalam ini membuat masyarakat berfikir dua kali untuk menggunakan teknologi ini. Tetapi pemerintah sekarang sudah membuat terobosan terbaru tentang teknologi ini. Pemerintah banyak bekerjasama dengan berbagai macam pihak agar penerapan teknologi ini dapat terlaksana dengan baik. Dan juga agar semua kalangan dapat menggunakan fasilitas teknologi ini.

Rabu, 03 Juni 2009

IPTV
Pengertian IP/TV
IP/TV adalah suatu pengembangan baru dalam software komunikasi client-server yang mem-broadcast video yang berkualitas tinggi (setara real time full motion video secara simultan ) ke user window melalui jaringan data yang ada sekarang. Beberapa feature yang dimiliki oleh IP/TV ini adalah :
IP/TV dapat menyiarkan secara live atau prerecorded digital video program-program pendidikan, komersial,dsb, serta dapat melakukan capturing dan transmisi program dari berbagai source.
IP/TV dapat melakukan scheduling /penjadwalan program sesuai dengan kebutuhan antara pemilik informasi dan audience. Viewer dapat memilih program dari suatu listing yang akan dilihatnya.
IP/TV dapat memberikan layanan yang ekonomis namun dengan tidak mengorbankan kualitas layanan. Ini karena teknologi bandwidth transmisi yang efisien, yaitu IP multicasting.
IP/TV mendukung format standard MPEG (Motion Picturre Experts Group) untuk memberikan high quality, full motion video. Feature ini merupakan tambahan terhadap standard CODEC (compression/decompression) untuk menjamin kualitas gambar yang optimal sesuai dengan spesifikasi aplikasi dan bandwidth yang tersedia.
Bila dibandingkan dengan metode tutorial yang konvensional, IP/TV lebih efisien karena tidak perlu membayar instruktur, biaya print materi relatif lebih sedikit, tidak perlu menyewa ruang seminar khusus (karena IP/TV dapat diakses oleh setiap meja selama terkoneksi dalam satu LAN/WAN).



Kegiatan-kegiatan yang dapat didukung IP/TV

Training Karyawan

Pendidikan dan pelatihan karyawan strategi yang sangat vital bagi kesuksesan suatu
suatu perusahaan dan peningkatan keahlian karyawan untuk karir mereka. Pelatihan yang biasanya dilakukan adalah dengan mengirimkan karyawan ke pusat-pusat training yang dapat menghabiskan anggaran yang cukup besar, belum lagi biaya akomodasi dan transportasi karyawan yang harus ditanggung oleh perusahaan selama mereka menjalani pelatihan. Oleh karena itu IP/TV dapat memberikan alternatif solusi, yaitu dapat memberikan pelatihan keahlian karyawan secara cepat dan kapan pun dibutuhkan (tanpa perlu waktu waktu perjalanan), tidak perlu memindahkan karyawan jauh dari tempat tugasnya, dan dapat menghemat budget untuk keperluan akomodasi dan travel karyawan selama pelatihan.

Distance learning
IP/TV dapat digunakan sebagai media untuk melakukan pelatihan/pendidikan jarak jauh (distance learning). IP/TV akan membawa semua informasi dalam suatu seminar atau konferensi atau kegiatan perkuliahan langsung ke komputer audience dengan siaran langsung satelit, kabel atau via internet. Distance learning ini dapat juga digunakan oleh divisi-divisi perusahaan untuk saling mengirimkan informasi yang dibutuhkan oleh bagian/karyawan yang masih memerlukan pelatihan/bimbingan di lapangan. Bila dilihat dari kepentingan pendidikan, universitas dapat memberikan kuliah jarak jauh kepada para mahasiswanya dari manapun ia berasal, dan kapan pun ia membutuhkan informasi itu. Feature IP/TV Question Manager dapat digunakan viewer untuk bertanya secara langsung (online) kepada instruktur/pengajar sehingga suasananya dapat berlangsung interaktif seperti di kelas.

Sistem IPTV

IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video yang tersimpan di server (Video on Demand VoD). Pada system IPTV codec yang dipakai adalam MPEG-2 atau MPEG-4 (H.264) dan dikirim dalam sebuah system transport MPEG dengan menggunakan IP multicast (siaran langsung) atau IP unicast (VoD). Dengan metoda IP Multicast, informasi dapat dikirim ke multiple komputer pada saat yang bersamaan. Pada system standar IPTV, protocol utama yang digunakan adalah : RTSP (Real Time Streaming Protocol) untuk VoD dan IGM version 2 untuk siaran langsung. IGMP version 2 berfungsi untuk koneksi ke multicast stream (saluran TV) dan menjembatani perubahan dari satu multicast stream ke lainnya (perubahan channel TV).

NPVR (Network-based Private Video Recorder)

Network-based Private Video Recorder atau yang lebih dikenal dengan sebutan NPVR merupakan fiture pada IPTV dimana siaran langsung (real-time broadcast) dapat disimpan pada jaringan server yang untuk kemudian dapat diakses oleh user sesuai dengan waktu yang mereka tentukan. NPVR sistem menyediakan layanan siaran TV yang

mengijinkan user untuk menyimpan semua siaran TV yang mereka inginkan dan menontonnya tanpa adanya paket biaya tambahan dan alat tambahan pada STB (set top box). Dengan NPVR user seperti memiliki sebuah PVR (Privat Video Recorder) yang terpasangan pada jaringan. Dengan cara ini user dapat menikmati acara yang mereka inginkan kapan saja, dimana saja, apa saja tanpa adanya alat tambahan lainnya.

Keuntungan IPTV

Dengan IP-base, ITPV memiliki beberapa keunggulan, diantaranya kemampuan IPTV untuk berintegrasi dengan jaringan IP-base service seperti akses internet maupun VoIP (Voice over IP). Sebuah jaringan IP juga dapat menyalurkan layanan dengan isi yang lebih banyak dan fungsi yang lebih beragam. Pada jaringan TV biasa atau jaringan satelit, dengan menggunakan tehnologi video broadcast , semua isi layanan secara konstan akan mengalir ke tiap user dan user dapat merubah layanan tersebut dengan menggunakan STB. Jaringan IP-base menyediakan isi layanan yang tersimpan dalam jaringan dan hanya isi layanan yang dipilih oleh user yang akan dikirimkan oleh server ke user yang bersangkutan. Bandwidth dan keinginan akses user sangat tergantung kepada besar saluran yang ada dari server ke user.
Anda bosan menonton acara televisi yang begitu-begitu saja? Tak usah kesal, sebentar lagi Anda bisa memesan acara yang Anda sukai. Jika perlu, Anda pun bisa merekamnya, sehingga bisa diputar ulang di lain waktu. Bukan hanya program acara, tapi Anda pun bisa memesan lagu, main game, berselancar di Internet, melihat-lihat data pasar modal, hingga membeli produk yang ditawarkan lewat TV. Itu semua bisa dinikmati kalau saja layanan Internet Protocol-based TV (IPTV) — layanan melalui televisi yang berbasis Internet Protocol — bisa benar-benar diluncurkan secara komersial tahun depan oleh perintis dan calon provider-nya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom).

IPTV (Televisi Protokol Internet, bahasa Inggris: Internet Protocol Television) adalah sejenis sistem yang mana satu televisin digital disampaikan menggunakan Protokol Internet merentasi sebuah prasarana rangkaian yang dapart merangkumi penyampaian melalui sambungan jalur lebar. Definisi am bagi IPTV ialah kandungan televisin yang bukan disalurkan melalui format penyiaran dan kabel biasa, sebaliknya diterima oleh penonton melalui teknologi yang digunakan untuk rangkaian komputer.

IPTV merupakan penyediaan layanan streaming TV secara langsung via jaringan IP ber-bandwidth lebar. Layanan ini bersifat multicast, yakni dari satu sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. IPTV seperti TV biasa, tetapi punya layanan plus, plus, plus. Jadi, IPTV ini akan memanjakan penonton dengan program-program TV interaktif. Nantinya, yang disediakan bukan hanya program acara seperti sekarang, tapi juga beragam fasilitas layanan interaktif, antara lain electronic program guide, broadcast/live TV, pay per view TV, personal video recording, pause TV, video-on-demand, music-on-demand, gaming, interactive advertisement, T-commerce, dan tentu saja akses Internet standar.

Penilaian layak-tidaknya layanan tersebut bisa mengacu pada tiga parameter. Pertama, faktor penetrasi pengguna Internet yang di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mencatat, walau penetrasi Internet di Tanah Air masih di bawah 20% dibandingkan dengan jumlah penduduk, pertumbuhan pengguna Internet ini relatif stabil, yaitu 25% per tahun. Parameter kedua, keberadaan pelanggan Free to Air TV. Dan ketiga, kesiapan infrastruktur Telkom itu sendiri yang sudah broadband-ready.

Jaringan IPTV ini akan memanfaatkan 8,7 juta kabel jaringan telepon tetap (fixed telephone) yang tergelar di seluruh Indonesia. Setidaknya, tersedia 5 juta kabel untuk digunakan sebagai jaringan IPTV, yang selama ini disiapkan buat jaringan broadband Speedy. Dari segi peluang pasar, IPTV ini diklaimnya berpotensi cukup besar. Pasalnya, saat ini di Indonesia terdapat sekitar 28 juta rumah tangga yang memiliki TV. Sekitar 10 jutanya adalah pemilik TV di kota-kota besar, yang merupakan target pasar IPTV. Dan, 95 ribu di antaranya telah memanfaatkan layanan broadband Speedy.Parameter-parameter itu bisa menjadi pertimbangan kuat untuk kelayakan bisnis layanan IPTV ini,.

Secara teoretis sebenarnya bukan hanya Telkom, tapi semua penyedia jasa data berbasis MPLS (Multi Protocol Label Switching) pun bisa menyediakan layanan IPTV. Pasalnya, layanan itu hanya butuh peranti decoder dan infrastruktur berupa jaringan fiber optic. Atau, paling tidak, kabel telepon yang mampu melewatkan bandwidth besar dengan error yang kecil. Sebenarnya, sudah saatnya para operator memikirkan servis-servis lain, selain Internet. Misalnya, dengan IPTV ini
Keberadaan teknologi Internet Protocol Television atau IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis televisi berlangganan, khususnya televisi kabel atau satelit. Akan tetapi, untuk sementara konsumen IPTV ini masih terbatas kalangan menengah atas.
WiMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).

Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.


Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

* NPU (networking processing unit card)
* AU (access unit card)up to 6 +1
* PIU (power interface unit) 1+1
* AVU (air ventilation unit)
* PSU (power supply unit) 3+1



Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.


Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.


BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.


WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.

Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.

Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.

Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.


Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).

WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.

Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

WiMAX dipedesaan
WiMax mungkin tidak hanya cocok sebagai solusi komunikasi data pita lebar untuk Metropolitan Area Network (MAN), namun juga sebagai alternatif untuk komunikasi pedesaan. Daya jangkau dan kapasitas mengirimkan data yang besar adalah kekuatan WiMax dibandingkan teknologi sebelumnya. WiMAX mampu mengirimkan data hingga 75 megabit per detik (Mbps) untuk setiap base station (BTS) dengan jari-jari sel berukuran 2 hingga 10 kilometer.